PROBOLINGGO, TALIGAMA NEWS.COM – Terlepas dari perbedaan suku,ras dan agama dimasyarakat, Indonesia memiliki lima alat pemersatu agar keutuhan dan kedaulatannya tetap terjaga. Belum lagi, kita hidup di era globalisasi, di mana keberagaman yang terjadi dalam satu daerah semakin banyak seiring meningkatnya mobilisasi masyarakat.
Alat-alat pemersatu bangsa ini harus dijaga dan dilestarikan dengan cara menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Selain itu, pemersatu bangsa ini harus menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa. Lagipula, negara kita lahir karena perjuangan para pahlawan yang berasal dari suku dan kebudayaan yang berbeda.
Alat pemersatu bangsa Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945,salahsatunya adalah Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila yang menjadi dasar negara merupakan pemersatu bangsa yang utama pula, karena ada ideologi persatuan di dalamnya. Intinya, nilai-nilai luhur dari Pancasila telah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pernyataan Pancasila sebagai dasar negara ini tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Pancasila sendiri merupakan hasil gagasan Ir. Soekarno melalui musyawarah anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.
Namun patut dipertanyakan kepedulian pemerintah daerah ataupun pemerintah Desa Sapi kerep kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo yang hingga saat ini belum juga mampu menyelesaikan pembangunan tugu Pancasila yang beberapa waktu lalu dibongkar karena terletak di tanah aset milik perorangan yang dikembangkan untuk Hotel atau penginapan.
Faris warga desa sapi kerep menjelaskan bahwa tugu Pancasila awalnya berada di dusun dua rt. 10 ,rw.2 “lokasi lama tugu Pancasila dibuat hotel HTM mas, dan Lokasi baru rencana pembangunan ulangnya di dusun dua juga rt. 11,rw.2 ,adapun pembongkaran tugu lama sekitar tahun 2019 lalu. Namun hingga kini pembangunan kembali tugu Pancasila yang baru tak kunjung selesai dan kembali bisa dilihat masyarakat sapi kerep sebagai lambang pemersatu kebanggaan masyarakat.”kalau dihitung sudah sekitar 4 tahunan mas, ungkap pria 45 tahun ini seolah menyesalkan.
Terkait belum selesainya pembangunan tugu Pancasila di dusun Dua tersebut, kepala desa Sapi kerepkerep, Suwandi dikonfirmasi media ini melalui sambungan whatsapp belum memberikan tanggapanya.
Sementara siswo, salah satu anggota Badan permusyawaratan desa (BPD) desa sapi kerep dihubungi via phone menjelaskan jika rencana awal dirinya bersama BPD lainya berinisiatif membangun kembali tugu Pancasila di dusun dua tersebut dengan menggunakan dana swadaya masyarakat yang dihimpun melalui bantuan para pengusaha hotel di desa sapi kerep.namun hingga pembangunan awal dimulai ternyata dana tidak juga terkumpul. Sehingga dirinya harus rela merogoh kocek pribadinya untuk membayar matreal yang telah digunakan untuk pembangunan awal tugu Pancasila tersebut pada toko bangunan.
“Yah apa boleh buat mas, karena belum ada anggaran dari pemerintah ahirnya ya saya harus mau menalangi dulu uang untuk pembangunan awal tugu Pancasila, ahirnya hingga hari ini juga belum bisa membangun ulang. Dikonfirmasi tentang bantuan anggaran pembangunan tugu Pancasila dari pemerintah Desa ataupun pemerintah daerah kabupaten Probolinggo, Siswo menyatakan bahwa belum ada sama sekali. “Murni kemarin itu swadaya mas dananya, tidak ada anggaran dari pemerintah Desa. Ungkapnya serius. (Ze)