Ketua PAC PP Pakuniran Harapkan Kasus Penutupan Tambang di Sungai Pancar Glagas Segera Ada Titik Terang

Jawa Timur149 Dilihat

PROBOLINGGO, TALIGAMA NEWS.COM -Keberadaan Exsavator (alat berat) yang terparkir disekitar sungai Pancar Glagas, tepatnya utara jembatan Pakuniran menjadi pertanyaan masyarakat sekitar tak terkecuali SYAIYADI selaku Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Pakuniran.

Seperti diketahui bahwa alat berat tersebut digunakan untuk melakukan penambangan di areal sungai Pancar Glagas Kecamatan Pakuniran

Karena aktivitas penambangan tersebut dianggap ilegal atau tidak mengantongi ijin, ahirnya pada 5  April 2023 polres setempat melakukan penutupan terhadap aktivitas penambangan tersebut.

Informasi sementara yang dihimpun media ini beberapa saksi termasuk pengusaha dari pertambangan tersebut sudah dipanggil oleh penyidik polres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

Kamis (4/5) Ketua PAC PP Pakuniran melakukan kroscek ke lokasi bekas tambang dan melihat keberadaan alat berat yang sudah lama terparkir tersebut

Ditemui dilokasi, SYAIYADI selaku Ketua PAC PP Pakuniran dan Abdur Rohim kepada TALIGAMA NEWS mengatakan bahwa dirinya sedang kroscek dan memastikan bekas pertambangan tersebut untuk memastikan kondisi terahir keberadaan lokasi tambang itu

“Kami ingin memastikan kondisi terahir bekas lahan yang ditambang tersebut, kondisi lingkungannya seperti apa, rusak atau normal-normal saja”, terangnya,,

Lebih lanjut pria berbadan kekar ini mengatakan,” Mengenai proses hukumnya kami belum konfirmasi pada pihak penyidik, apa lanjut apa jalan ditempat. Mungkin rekan wartawan bisa konfirmasi langsung pada penyidiknya tentang kelanjutan kasusnya”, imbuhnya

Selain itu, H.Syaiful salah satu tokoh masyarakat setempat ketika dimintai komentarnya dengan santai mengatakan,” jika memang mau ditutup karena dianggap tidak mengantongi ijin, ya Monggo ditutup sesuai aturan perundang undangan yang berlaku. Tapi harus adil juga, tutup satu ya tutup semua andai tambang yang lain juga tidak berijin”, katanya santai

“Karena menurut informasi selain di sungai pancar glagas, dibeberapa tempat lain juga ada aktivitas tambang yang juga tidak berijin”, pungkasnya

Hal senada disampaikan oleh Aba Rohim mantan wartawan senior Probolinggo ” totop settong totop kabbi” katanya singkat dengan bahasa Madura. (Red)