Korban Mafia Tanah Oleh SC Kembali Melapor ke Polres Semarang

SEMARANG, TALIGAMA.COM – Dua orang Korban Mafia Tanah berkedok Koperasi kembali datangi Polres Semarang pada rabu, (02/08/2023).

Dengan didampingi Iwan Susanto, Divisi Pembelaan Hukum dari LPBH NU, dan turut hadir perwakilan dari Tokoh Masyarakat yg merasa berempati akan banyaknya korban dari Mafia Tanah berkedok koperasi yang berasal dari desanya.

“Benar, dua Laporan aduan Masyarakat atas nama Suryadin dan Jumiyati dilayangkan ke Polres Semarang hari ini. Kami harap dengan banyaknya korban dan aduan yang masuk bisa menjadi atensi untuk Bapak Kapolres. menurut kami kasus Mafia Tanah berkedok Koperasi ini,bukan hanya telah menjadi perhatian publik khususnya di kab.semarang, namun nantinya terindikasi pada pengembangannya akan turut terperiksa pihak-pihak terkait yakni Notaris, BPN hingga BRI.

Sebagaimana fakta dan bukti yang ada.
agar perlu diketahui bahwa saat ini sertifikat para korban berada dalam Hak Tanggungan BRI, dengan jumlah pinjaman yg cukup besar, padahal para korban sama sekali tidak meminjam uang ke BRI.Tutur Iwan Susanto dalam keterangannya kepada awak media Taligama News. masih dalam keterangannya ” bahwa untuk korban Suryadin jumlah pinjaman kepada Teradu Djie Sanova Chandra adalah sebesar 25 jt , dan menerima sebesar 20 jt dengan potongan administrasi 5 jt . adapun jumlah angsuran yg diminta oleh teradu adalah sebesar 750 rb x 15 tahun. dan pihak pengadu telah beberapa kali membayar angsuran sesuai yang diminta dibuktikan dengan kwitansi tanda terima.

Namun sertifikat rumah miliknya tanpa sepengetahunnya malah sudah berpindak kepemilikan atas nama Orang lain yakni Eni istiarini yg merupakan anak buah dari teradu dan posisi HT di bank BRI. begitu pula dengan koban, an. Jumiyati, hanya jumlah angsuran yg diminta oleh teradu berbeda , untuk jumiyati dibebankan angsuran sebesar 1jt x 10 tahun. dan sudah beberapa kali mengangsur , namun kini sertifikat miliknya berpindah kepemilikan an.Eni istiarini dalam posisi HT di Bank BRI.

Besar Kemungkinan akan adanya tambahan korban-korban lainnya, dari wilayah kec.sumowono dan sekitarnya. Bersambung…..(Biro Semarang Wans)