DIDUGA BANK TITIL ATAU RENTENIR JADI BIANG KEHANCURAN RUMAH TANGGA DI JEMBER

Jawa Timur369 Dilihat

JEMBER, TALIGAMA NEWS – Bank titil atau rentenir kian meresahkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tidak sedikit warga yang terjerat lintah darat ini dampaknya pada hancurnya rumah tangga. 

Ya, praktik memberikan pinjaman dengan bunga berlipat ganda itu sedang mewabah di dua desa di Kabupaten jember. Guna memuluskan praktek kotornya, para rentenir mengaku dari koperasi. 

“Kebanyakan yang beroperasi bukan koperasi sebenarnya. Isthilahnya bank TITIL. Bunganya terlalu mencekik, bisa 50 hingga 100 persen.”kata, Kepala Desa Sukoreno Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember kepada Taligama news. 

Akibat maraknya peredaran bank titil, Kades Wawan banyak menerima keluhan dari warganya. Bahkan ia memperkirakan ada 30 persen warganya menjadi korban rentenir berkedok koperasi itu. Sedangkan jumlah warga desa sukoreno sekitar 4000 jiwa. 

“Ada warganya yang bercerai gara – gara punya hutang melebihi kemampuan finasial pribadi dan Tampa persetujuan dari suami. Ada yang berangkat ke luar negri(untuk melunasi hutang). ” Tegasnya 

Pemerintah Desa Sukoreno sudah berulang kali mengingatkan warganya agar tidak berhutang kepada koperasi yang berpraktik lintah darat. 
“Tapi mau bagaimana lagi,ekonominya seperti itu.selama ini utang itu di lakukan tanpa rekomendasi dari pihak pemerintahan desa setempat dan persetujuan Dr suami.” imbuhnya 

Sementara itu, Kepala Desa Gumuksari kecamatan kalisat. Sumiyati fenomena jeratan hutang yang kepada rentenir yang bekedok koperasi juga terjadi di desanya. 

“memang banyak warga saya yang di lilit hutang bank titil, utangnya bertumpuk, satu orang bisa 15 sampai 20 kartu.” tambah nya 
Salah seorang warga desa Gumuksari yayuk indrawati,mengaku terjerat hutang di bank titil lantaran berhutang kepada koperasi berkedok rentenir dan untuk menutup hutang pada bank titil lainya yang sudah jatuh tempo.(RIF/No)