Kapolres Jember Sidak Pasar Tradisional Sebut Migor Curah Dijual Melebihi

Jawa Timur84 Dilihat

JEMBER, TALIGAMA NEWS – Cek ketersediaan minyak goreng (Migor) Jelang ramadhan Kapolres jember melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar sabtuan. Hal itu dilakukan mengingat banyaknya keluhan masih terjadi kelangkaan minyak goreng.

Sidak yang langsung di pimpin oleh Kapolres Jember ini juga mendatangi distributor minyak goreng yakni CV Fajar jaya di jalan Teuku Umar, Kelurahan Tegal besar, kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

“Ya kita merespon keluhan dari para Ibu-ibu dan juga pedagang gorengan di jember, kita cek langsung ketersediaan migor Curah.” tutur Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo yang di dampingi kasat Intelkam AKP Dartok Darmawan.

Dari hasil sidak, AKBP Hery Purnomo mengakui distribusi minyak goreng curah di Pasar tradisional masih belum sepenuhnya lancar. Namun hal itu, Sebut AKBP Hery Purnomo karena hal teknis.

“Masih dialami  para pedagang Diana distributor yang biasanya menyuplai ke Pasar – Pasar tradisional, namun untuk saat ini pedagang sendiri yang harus datang ke gudang “, Tegas AKBP Hery Purnomo. 

Pengambilan datang langsung ke gudang untuk melakukan transaksi, sehingga berpengaruh pada harga tinggi. Karena, pedagang menambah pengeluaran yaitu untuk tambahan ongkos transport jika transaksi di lakukan di gudang. 

“Para pedagang mengakui tidak adanya pengiriman, mereka harus datang langsung ke gudang untuk melakukan transaksi dan harus ngantri. Sehingga mempengaruhi harga jual di pasar”, tuturnya AKBP Hery 

Ia juga menjelaskan, dengan adanya penambahan ongkos transportasi ini, sehingga membuat harga jual minyak curah di pasar tradisional melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang di tetapkan pemerintah, yakni dari harga Rp 15.500 lalu dijual menjadi tinggi kisaran Rp 20.000 per kg. 

“Kami berharap kedepan pasokan migor ke semua agen di jember berjalan lancar dalam menghadapi bulan ramadhan, dengan harga sesuai ketentuan pemerintah untuk minyak curah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.500.” Tambahnya AKBP Hery Purnomo. 

Sementara itu Achmad Safi’i,Selaku pemilik agen di jalan Untung Suropati, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, dalam sepekan pihaknya mendapat kiriman selama 2 kali.

“Sebelumnya tidak ada kiriman,sementara untuk harga mulai membaik (turun), dengan harga Rp 15.500 hingga Rp 16.000.”terang Safi’i.

Ia juga menambahkan kalau distributor pengiriman lancar, maka tidak akan terjadi penumpukan dan antrian pembeli. Selain itu, harganya pun juga akan mengikuti ketentuan pemerintah yakni, Rp 15.500. Pada kondisi normal, dalam sehari, toko milik Safi’i ini mampu menjual 5 drum atau setara 900 kg minyak goreng curah. Namun sekarang masih banyak kekurangan dalam seminggu hanya dikirim 2 kali. 

“Jadi pengirimannya masih belum lancar dan normal seperti sebelumnya dalam sehari terjual 900 kg dalam sepekan 5.5 ton tapi sekarang masih belum normal dan lancar karena sepekan masih dapat kiriman 2 kali. ” imbuh Achmad Safi’i 

Di tempat terpisah Muhammad Ivan Fauzi Zakaria selaku staf Dinas Perdagangan unit Pasar tanjung jember mengatakan ‘ distribusi ke pedagang dan toko masih minim dan kurang, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

” Sudah dalam seminggu di Pasar tanjung tidak ada pengiriman. ” kata Ivan 

Ia juga menambahkan, biasanya setiap toko bisa menghabiskan 300 kg sehari. “Sedangkan minyak yang non subsidi (kemasan) stok melimpah namun harga sudah Rp 25.000 hingga Rp 26.000 per liternya”, tambah Ivan Fauzi . (RIF/Seno)