Ayah pasien kecewa berat, sang anak seolah dibuat bahan praktikum oleh pihak RSUD. Grati

Jawa Timur162 Dilihat

PASURUAN, TALIGAMA.COM – Rasa kecewa dan marah tampak tersirat pada Abu Bakar, 42 tahun warga dusun Krajan barat desa Branang kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan.

Kekecewaan pria berkulit hitam yang biasa dipanggil Bakar ini diduga karena sikap dan perawatan oleh Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Grati tidak profesional dan terkesan jauh dari penerapan pelayanan yang mengedepankan 3 S, yakni Salam, Senyum dan Sapa sebagaimana motto pelayanan rumah sakit.

Bakar menceritakan bahwa pada sabtu, 2/9/2023 pagi pukul 07.00 anaknya masuk ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD. Grati. “anak saya tidak langsung mendapat perawatan padahal kondisinya sangat panas mas, saya malah diarahkan ke loket untuk ngurus antrean dan saya dapat nomor 40 , ahirnya saya mendesak agar secepatnya ditangani dulu tanpa menunggu nomor antrean sampe ke giliran anak saya. Ungkapnya

Bakar menambahkan selang beberapa waktu, baru mendapat tindakan dokter dan langsung di infus serta di LAB yang hasilnya anak saya menderita Campak Mobiliu. Namun usai di infus, pada sabtu malam tangan anak saya membengkak ahirnya pada minggu pagi sekitar pukul 08.00 wib saya lapor ke ruang perawat soal kondisi tangan yang bengkak, dan ahirnya jarum infus di lepas dari tangan anak saya. Kenangnya

Bakar kembali menceritakan Sekitar setengah hari tanpa infus ,ahirnya datang 2 orang perawat laki dan perempuan yang mau memasangkan jarum infus ditangan anak saya, namun beberapa kali dicoba ternyata infus tidak juga bisa terpasang. “Sekitar 4 kali masang gak bisa, itupun dengan bantuan sekitar 3 orang mas. ” Anak saya juga terlihat kesakitan. “Kan wajar kalau saya, ayahnya panik. ” Kok seolah anak saya dibuat bahan praktikum. “Ujarnya

” Ditambah lagi, cara pelayanan kedua perawat tersebut juga kurang menyenangkan karena tampak ketus. “Baru minggu jam 15.00 wib, sore itu ada perawat lagi datang dan sekali pasang jarum infus meski tanpa dibantu orang lain, ahirnya bisa. Jelas ayah anak berusia 2 tahun tersebut lega.

Atas kejadian tersebut,ahirnya muncul diberita salah satu media online dan langsung menjadi perbincangan panas digrup whatsapp dilingkungan media dan wartawan dan bahkan ada yang menyerukan untuk Demo RSUD. Grati yang diungkapkan salah seorang anggota group.

Menanggapi kegaduhan yang diakibatkan karena dugaan ketidaknyamanan pelayanan tersebut. Direktur RSUD. Grati drg.Retno Dyah Lestari, dikonfirmasi media ini, tampak membuka pesan yang tersampaikan liwat aplikasi whatsapp, namun tak bergeming untuk menjawabnya. (Bakar)