PROBOLINGGO, TALIGAMA.COM,-Merayakan Hari Raya Anak Yatim 1444 H yang jatuh pada 10 Muharam, YAYASAN AL IHKLAS menggelar kegiatan bakti sosial yang dikemas dalam bentuk berbagi santunan kepada anak yatim-piatu dan kaum dhuafa SE Kecamatan Pakuniran sebanyak 41 anak Yatim Piatu,di Tempat Kediaman Bapak SUNARI.Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran,Probolinggo. Kamis (27/07/2023).

Acara tersebut setiap tahunya selalu bergiliran untuk tempatnya.
,”Dulu yang mengadakan ditahun 2018 saya mas,dan alhamdullilah banyak yang melamar dari untuk menjadi Donator,yang hari ini dilaksanakan di rumah bapak SUNARI di Desa Sogaan,insyaallah untuk tahun depan pindah lagi di Desa Wangkal Kecamatan Gading.” Kata Suwadi.
Bapak SUNARI dalam sambutannya menyampaikan kegiatan menyantuni anak yatim pada 10 Muharram telah menjadi kegiatan rutin Bergantian setiap tahunya. “Alhamdulillah, ini adalah tahun ke-10 kami mengadakan santunan untuk anak yatim pada 10 Muharram,” kata SUNARI.
Menurut SUNARI, kegiatan santunan anak yatim selain ingin berbagi dengan anak yatim juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur Karena itu, dalam kegiatan ini, melibatkan seluruh sivitas akademika termasuk yayasan AL IKHLAS.
SUNARI mengingatkan bahwa banyak keutamaan diperoleh dari kegiatan santunan anak yatim ini. Diantaranya adalah janji Allah untuk masuk surga, bisa hidup berdampingan dengan Rosulullah di surga, berlipatganda rejekinya, mendapat gelar abror (orang yang taat Allah), terhindar dari golongan pendusta agama dan lainnya.,” Ungkap Sunari.
Pengasuh pondok pesantren MAMBAUL ULUM SUKODADI PAITON,Nyai Hj.KHOTIMATUL HUSNA ikut hadir juga dalam rangka memberikan santunan kepada 41 anak yatim dan piatu SE kecamatan Pakuniran.
Dalam tausyiahnya mengingatkan bahwa sedekah adalah cara yang paling gampang untuk membuat usia amalan seseorang menjadi lebih Panjang. Artinya bahwa meski hidup seseorang di dunia sangat singkat, tetapi jika memiliki amalan sodakoh, maka pahalanya akan mengalir terus meski yang bersangkutan telah tutup usia.
“Sepanjang apa yang disodakohkan memberikan manfaat kepada sesama, sepanjang itu pula pahala akan terus mengalir, meskipun orang tersebut telah meninggal dunia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Ustad Affandi juga menukil kisah seorang pemuda dengan sodakoh 7 dirham pada zaman Nabi Ibrahim. Pemuda yang sudah didatangi malaikat maut sehari menjelang waktu kematiannya, ternyata memberikan sodakoh kepada 41 anak yatim tepat pada malam menjelang kematiannya. Karena sodakoh tersebut, malaikat maut diperintahkan oleh Allah SWT untuk menunda waktu kematian si pemuda hingga 70 tahun kemudian. Allah telah mengganti satu dirham sodakohnya dengan tambahan usia 10 tahun.
“Ini adalah kisah keajaiban sodakoh, bagaimana Allah memanjangkan umur bagi mereka yang gemar bersodakoh,” tandas Nyai Hj khotimatul Husna.( Dodon)