BOJONEGORO, TALIGAMA.COM – Keputusan Bupati Bojonegoro nomor : 188/483/KEP/412.013/2022 tentang penerima bantuan keuangan bersifat khusus kepada desa (BKKD) yang bersumber dari perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (PAPBD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2022, disambut dengan sangat antusias oleh para kepala desa. Anggaran yang secara umum diperuntukkan bagi pengadaan “Mobil Siaga” itu sangat dinanti-nantikan mengingat wacana pengadaan itu sudah mencuat sejak beberapa bulan sebelumnya.
Tidak sedikit yang berkeinginan agar anggaran itu harus sesegera mungkin di belanjakan dan melakukan pengadaan mobil siaga, meskipun itu terlihat sangat memaksakan terlebih saat berita ini dihimpun masih dalam proses proposal dan pengajuan SPP dan SPM ke PPKD. Yang tidak kalah mencengangkan adalah kondisi dilapangan, dimana beberapa sales marketing saling mengklaim telah mendapatkan puluhan Surat Pemesanan Unit Kendaraan yang entah bagaimana mekanisme pemesanannya. Begitu pula oknum sales marketing yang mengaku dari ATPM resmi salah satu merk otomotif yang telah mendapatkan kontrak pengadaan dari beberapa kecamatan dan penuh bangga bilang sudah mengantongi ratusan pemesanan unit. “kok bilang kecamatan? Kuasa anggaran dan kontrak kan di kepala desa?” saat wartawan menanyakan itu, oknum tersebut memilih menghindar dan memacu mobil bernopol AE ke arah kota.
Meski begitu, ada sebagian kepala desa yang bersikap realistis dengan mengikuti proses mekanisme dan prosedur yang berlaku dengan fokus ke proposal serta akan melakukan pengadaan setelah anggaran turun dengan tahapan seperti yang tercantum dalam Perbup nomor 11 tahun 2021 tentang tata cara pengadaan barang/jasa Desa. Sayangnya, lagi-lagi oknum kepala desa tersebut menolak berkomentar mengenai beberapa kepala desa yang sudah mengeluarkan SPK sambil menekankan anonime. Lain halnya dengan oknum yang sempat mengalami kendala di Bantuan Keuangan Desa (BKD) sebelumnya, mereka lebih memilih “wait and see” sebelum memutuskan penyedia barang/jasa yang tepat.
“ibarat pemain bola, pasti ada yang hobi bermain digaris depan sambil berusaha menyiasati jebakan offside. Offside tidaknya tergantung wasit, tapi sayangnya ini bukan beneran main bola di stadion berstandar FIFA yang dilengkapi kamera VAR berkemampuan SAOT” celetuk Heriyanto, Ketua LSM Trinusa DPC Bojonegoro pada kesempatan berbeda.
Baginya maksud dan tujuan dari BKKD Mobil Siaga yang di programkan Pemkab Bojonegoro sangatlah bagus, terutama bagi desa-desa yang jauh jangkauan aksesbilitasnya terutama ketika berhubungan dengan kesehatan warga (ambulan). Semoga mampu meningkatkan kualitas layanan sosial/ fungsi sosial masyarakat, kesiapsiagaan menghadapi bencana, kedaruratan dan kondisi sosial lain yang membutuhkan transportasi untuk mobilisasi masyarakat. “ini Mobil Siaga untuk Desa, milik bersama warga meskipun plat merah” Tutupnya.(DY/HR)