Pos Indonesia Salurkan BPNT Tahap Pertama Berupa Uang Tunai Rp600 Ribu untuk 3 Bulan di Pendopo Kecamatan Pakuniran.

Jawa Timur119 Dilihat

PROBOLINGO, TALIGAMA NEWS – Program Kartu Sembako yang disebut juga BPNT diserahkan serentak oleh Pos Indonesia kepada KPM di seluruh Indonesia mulaiĀ  24 Februari 2022.
Program Kartu Sembako yang disebut juga BPNT diserahkan serentak oleh Pos Indonesia kepada KPM di seluruh Indonesia mulai Kamis, 24 Februari 2022.di Pendopo Kecamatan Pakuniran.

Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Program Kartu Sembako yang disebut juga BPNT disalurkan melalui PT Pos Indonesia.

BPNT tahun 2022 mulai diserahkan serentak kepada KPM di seluruh Indonesia mulai Minggu, 20 Februari. Untuk mempercepat penyaluran, BPNT tahap pertama dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret. BPNT diberikan dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp200 ribu per bulan. 

Penyaluran BPNT dilakukan melalui tiga metode, yakni diantarkan secara langsung oleh petugas Pos Datang Ke Kantor Kecamatan Pakuniran, pembayaran melalui komunitas, dan pembayaran melalui Kantor Pos.

“Dalam menjalankan proses penyalurkan BPNT, tetap menaati protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19.

Para KPM diharapkan memanfaatkan bantuan uang yang diterimanya dengan sebaik mungkin.

“Hendaknya dibelanjakan untuk membeli sembako, tidak untuk beli pulsa atau rokok. Diharapkan bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak covid-19,” ucapnya.

Harapan tersebut tak meleset. Sebab, KPM yang menerima bantuan BPNT benar-benar terbantu. Hal ini diungkapkan oleh KPM, ibu Siti warga desa blimbing ini bersyukur menerima BPNT untuk tiga bulan senilai Rp600 ribu.

“Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan bantuan ini. Kebetulan saya tidak punya beras, mau beli tidak ada uang. Saya sehari-hari hanya mengurus rumah tangga dan ada warung kecil-kecilan.”Kata Bu Siti waktu di Komfirmasi oleh awak media Taligama.news.

BPNT yang dibayarkan secara tunai ini juga dirasakan manfaatnya oleh KPM Sainah. Perempuan paruh baya ini tidak bekerja. Untuk menopang hidup, warga Desa Gondosuli ini hanya mengandalkan uang pemberian anak.

“Dulu saya sempat kerja menjadi asisten rumah tangga. Sekarang tidak lagi karena sudah tua, sering sakit-sakitan. Pemasukan cuma dari pemberian anak Rp100 ribu sebulan. Ada tetangga juga yang kadang memberi. Kalau tidak ada, ya saya makan nasi saja,” tutur Sainah. 

Hari ini, Sainah bahagia dan bersyukur karena bisa makan nasi dengan lauk. Uang tunai Rp600 ribu dari program BPNT membantunya hidup lebih layak.(ddn)