MADIUN,TALIGAMA NEWS – Dimasa sekarang ini di kaum petani sedang maraknya berganti dari pupuk kimia kembali menggunakan pupuk organik,Dimana pupuk kimia disamping sulit dan mahal harganya juga tidak baik bagi kesuburan tanah kedepan nya.
Suatu contoh khusus petani melon di hamparan yang selama ini kita temui bahwa mereka bila mau hasil yang maksimal selalu ganti-ganti lahan dikarenakan nutrisi akan habis bila tetep lahan tersebut ditanami.
Salah satu solusi agar hasil sesuai harapan adalah dengan menggunakan pupuk cair organik yang didalam nya ada untuk pembenahan tanah yang emang di butuhkan petani selama ini.
Prof. X mengatakan kepada media Taligama bahwa temuan beliau ini sudah digunakan oleh petani binaan nya dan hasilnya sangat memuaskan dan bisa dibilang istimewa sekali.
Bayangkan dari satu pohon melon yang biasa cuma berbuah satu melon sekarang bisa berbuah dua sampai tiga buah dan memangkas biaya oprasional juga yang sangat minim dibandingkan pakai pupuk kimia.
Pupuk BIO MELON ini memang di ciptakan untuk membantu petani melon di Nusantara agar bisa membantu mulai pengolahan lahan sampai waktu pemasaran waktu panen.
Dan banyak dari petani pemula meminta pendampingan mulai pembuatan GREEN HAOUSE sampai penanaman hingga panen (terima kunci) dengan bibit inport yangbharga perkilo memang agak mahal dikit dari pada melon lokal.
Semoga kedepan nya petani melon Indonesia kembali memakai pupuk organik dimana pupuk tersebut bisa mengembalikan kesuburan tanah dan tidak merusak kultur tanah .
Akan tetapi ini lebih Milienal lagi karena prof tersebut menggunakan penanaman menggunakan media polibek yang tidak memakai tanah sama sekali.
Kalau bicara soal hasilnya menggunakan media polibek jangan di tanya lagi pasti sesuai harapan petani yang selama ini di idam-idamkan.
Andri Suwarno S.kep ners yang juga sebagai founder Herbal Academy Indonesia menambahkan bah pupuk cair organik BIO MELON ini sudah di uji lap dan sebentar lagi akan di jual bebas agar bisa membantu para petani melon sekalian nanti akan diadakan pelatihan khusu petani jadul menjadi petani Milienal. (Haris)
