Statement Wakil Ketua DPRD Ngawi Terkait SE Lima Hari Masuk Sekolah

Jawa Timur105 Dilihat

NGAWI, TALIGAMA.COM – Kebijaksanaan sekolah lima hari yang sudah diterbitkan oleh dinas pendidikan Kabupaten Ngawi di duga belum kordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Ulama,DPR dan tokoh agama . Kamis, (22/12/2022)

Dari hasil wawancara ke Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi lewat telpon mengatakan ” bahwa kebijaksanaan yang di ambil berdasarkan PERMEN KEMENDIKNAS No. 23 tahun 2017 tentang hari dan jam sekolah”komentar Kamirun Kabid pembinaan SMP.

Beliau juga menambahkan ” bahwa sudah kordinasi dengan Bupati dan masyarakat untuk kajian  tela’ah sehingga terbit SE tersebut’.

Di hari Selasa (21/12/22) awak media mendatangi langsung mendatangi  kantor DPRD Kabupaten Ngawi bertemu langsung dengan Khoirul Anam  wakil  DPRD dari fraksi PKB.

“Kita belum pernah diajak kordinasi atas kebijakan sekolah lima hari dan saya itu tau malah dari media sosial, seharusnya di kaji dulu dengan beberapa pihak termasuk kita mas, bila mana nanti ada ke gaduan atas SE ini maka kita akan panggil Bupati sebagai kepala daerah yang bertanggung jawab atas dasar statement Kabid Pembinaan SMP. 

“Karena itu menyangkut ke anak bangsa yang seharusnya tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

Beliau juga menambahkan  bahwa setidaknya kebijaksanaan tersebut harus diambil positif dan negatifnya agar tidak jadi tumpang tindih dalam pembelajaran.

Di khawatirkan bila mana nanti terjadi SE itu di laksanakan oleh sekolah, malah  turun nilai-nilai mata ujian pelajaran sekolah karena kecapekan karena pelajaran sekolah yang waktunya sampai sore hari karena kurangnya sosialisasi ke bawah.

Dan itu juga akan berakibat menurunnya minat  murid-murid TPQ dan TPA yang ada di daerah dikarenakan waktu nya yang sudah mepet karena pulang sekolah sudah sore dan dipastikan tidak akan mampu menyerap belajar agama jelas seorang kyai pemilik pondok pesantren berinisial L

Beliau pemilik pesantren berinisial A juga  juga menambahkan bahwa kita juga yang repot atur jadwal pembelajaran di karenakan kita tidak diajak kordinasi dan itu sangat membuat guru-guru  Madrasah,TPQ,TPA para pemilik pondok untuk  berfikir mengatur pembelajaran kedepan nya. (red)