Terlibat Carok 3 Warga Di Lekok Pasuruan Harus Mandi Darah

Berita, Jawa Timur384 Dilihat

PASURUAN, TALIGAMA NEWS.COM- Di gegerkan dengan adanya kejadian carok di Desa Alastlogo kecamatan lekok kabupaten Pasuruan.hingga terjadi pertumpahan darah yang di alami oleh tiga warga Alastlogo yakni Supardi, Barham serta Sugiantoro dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka serius yang mereka terima.

Hingga membuat masyarakat heboh berdatangan untuk menyaksikan insiden pertumpahan darah tersebut.hal ini di picu dari salah satu keluarga Barham di ejek dan di provokasi oleh Supardi di persimpangan jalan Desa tersebut.

Adapun kronologi kejadian yang di sampaikan oleh salah satu korban Sugiantoro yang berusaha melerai perkelahian antara Barham dan Supardi malah ikut jadi korban sabetan clurit supardi hingga menancap dipundaknya saat melerai carok tersebut.

Menurut penuturan Sugiantoro bahwa kejadian itu sendiri bermula saat barham mendengar bahwa salah satu keluarganya di hadang dan di provokasi oleh Supardi di persimpangan Desa.

“Pada waktu itu saya diberitahu oleh salah satu keluarga bahwa salah satu keluarganya di hadang dan di provokasi oleh Supardi dengan cara menantang, dan dirinya tak menghiraukan hal tersebut,”Ungkap Sugiantoro.

“Kemudian Barham yang juga mendengar kejadian tersebut tidak terima dengan perlakuan Supardi yang menghadang dan provokasi salah satu keluarganya tersebut langsung mendatangi Supardi.”

“Wajar saja, saat saya datang mereka sudah duel dengan membawa sajam berupa clurit, dan saya yang berusaha melerai untuk menyelamatkan Barham juga kena sabetan celurit di bagian belakang pundak saya,” papar Sugiantoro.

Sementara itu, Keron yang juga salah satu keluarga dari Barham serta Sugiantoro pada awak media menyampaikan “banyak di pemberitaan yang tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, maka dari itu karena keluarga saya juga jadi korban maka kami dari pihak keluarga juga akan melaporkan balik Supardi,”Ujar Khoiron

“Semua berawal dari hadangan dan provokasi Supardi, dan Sugiantoro berniat melerai tanpa membawa sajam atau apapun. Tapi di pemberitaan disampaikan bahwa mereka berdua mengeroyok Supardi, itu tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.”

“Perlu diketahui bahwa Supardi bawa clurit juga, tidak seperti di beritakan bahwa Supardi mengambil hingga merebut clurit dari Sugiantoro,” Ungkap khoiron atau keron panggilan akrab nya.

“Hingga Kapolsek Lekok AKP Agung Sudjatmiko saat dikonfirmasi awak media melalui aplikasi pesan whatsApp menyampaikan hasil penyelidikan awal, motif perkelahian tersebut diduga dipicu dendam saat pemilihan kepala desa di Alastlogo.

“Diduga dengan adanya kejadian itu hingga sampai terjadi perkelahian atau carok tersebut dipicu karena ada dendam lama saat terjadi pilkades beberapa waktu lalu,” Ungkap Kapolsek Agung. (YH)